Persaingan bisnis di tengah perkembangan Teknologi Informasi menuntut efisiensi dan efektifitas dalam memberikan layanan. Penanganan permintaan yang cepat serta pemangkasan anggaran yang tidak perlu dalam pengelolaan dokumen tentunya diperlukan di era ini. Salah satu yang sudah selayaknya diterapkan dalam kegiatan administrasi perkantoran adalah Paperless Office.
BSSN menggelar Seminar BSrE Tech Day 2018 dengan tema “Membangun Budaya Paperless Office di Era Digital” di JS Luwansa Hotel and Convention Center, Jakarta Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 27 November 2018 ini dihadiri oleh undangan dari perwakilan pemerintah dan BUMN.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Utama BSSN – Syahrul Mubarak, dalam sambutannya disampaikan bahwa budaya Paperless Office dapat menjadi percepatan Bangsa Indonesia untuk mencapai good governance dengan tetap mengedepankan pengamanan dokumen melalui fitur keamanan sertifikat elektronik yang dapat memberikan jaminan keaslian (authentication), keutuhan (integrity) dan nir penyangkalan (non-repudiation).
Dalam penerapan Paperless Office terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, salah satunya yaitu keamanannya. Tiga hal utama yang perlu diperhatikan dalam aspek keamanannya yaitu Aksesibilitas (Siapa yang berhak mengakses data/dokumen), Read-Only (Apakah data/dokumen berhak diubah), dan Legal Issue (Bagaimana menjaga kepemilikan dokumen digital). Solusi yang dipaparkan dalam Seminar BSrE Tech Day 2018 adalah Digital Signature atau tanda tangan elektronik.
Digital Signature digunakan untuk menandatangani dokumen digital yang menjamin keaslian dokumen, keutuhan dan nir-penyangkalan. BSSN melalui Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) memberikan layanan keamanan transaksi elektronik melalui penerbitan dan pengelolaan Sertifikat Elektronik. Sertifikasi Elektronik dapat dianalogikan sebagai identitas yang merupakan alat verifikasi identitas dalam domain elektronik.
Seminar BSrE Tech Day 2018 menghadirkan juga Kepala BSrE – Rinaldy, dan praktisi paperless office, Yani Dama Putera sebagai narasumber untuk mendiskusikan tentang praktik terbaik dan pemanfaatan digital signature untuk mewujudkan budaya paperless office. Dalam kesempatan tersebut didiskusikan pula transformasi digital Pertamina, pengenalan aplikasi verifikasi dokumen elektronik – VeryDS, membangun budaya paperless office, dan implementasi tanda tangan elektronik di pemerintahan.
Dalam paparannya, Kepala BSrE memperkenalkan E-Sign sebagai solusi tanda tangan elektronik berbasis Cloud. Aplikasi E-Sign merupakan salah satu solusi penerapan tanda tangan elektronik untuk memenuhi kebutuhan pengguna khususnya dalam hal fleksibilitas dengan tetap mengedepankan faktor keamanan. Aplikasi E-Sign merupakan aplikasi karya mandiri yang dikembangkan oleh BSrE BSSN untuk memenuhi kebutuhan tanda tangan elektronik pada instansi pemerintah.
Selama kegiatan berlangsung, dibuka booth BSrE sebagai media diseminasi layanan, aplikasi, dan teknologi yang dikembangkan oleh BSSN untuk memperkenalkan dan menumbuhkan security awareness serta menjadi ajang konsultasi penerapan sertifikat elektronik sebagai pondasi budaya paperless office.
Budaya paperless office diharapkan dapat membantu pencapaian program go green yang dicanangkan pemerintah. Pengurangan penggunaan kertas, tinta printer, dan sumber daya listrik akan berdampak pada penyelamatan lingkungan alam, mengingat konsumsi pohon sebagai bahan dasar pembuatan kertas, dan batubara serta minyak bumi sebagai bahan bakar pembangkit listrik dapat ditekan. Selain dana APBN dapat dialokasikan untuk kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat, hutan Indonesia sebagai sumber oksigen dan paru-paru dunia tentunya akan tetap lestari terjaga.
0 comments:
Post a Comment